Pandemi Covid-19 ini telah membuka pemahaman kita, yaitu betapa berharganya nikmat yang bernama oksigen. Selama ini kita mungkin kurang menyadari betapa pentingnya nikmat Tuhan yang bernama oksigen ini. Karena ketersediaanya yang begitu melimpah sehingga membuat kita tidak merasa kekurangan terhadap asupan oksigen tersebut. Namun dengan adanya pandemi covid-19, saat seseorang merasakan sesak pernafasan barulah kita menyadari betapa berharganya nikmat Tuhan yang bernama oksigen tersebut. Banyak masyarakat yang sampai mengantri bahkan berani membayar mahal hanya untuk sekedar mendapatkan setabung oksigen yang selama ini diremehkan.
“Maka Nikmat Tuhan Mana Lagikah Yang kalian dustakan” (QS. Arrahman ayat 13)
Manusia memerlukan energi untuk melaksanakan berbagai fungsi kehidupannya. Energi tersebut diperlukan untuk menjalankan berbagai aktivitas seperti bergerak, berbicara, berfikir, menghasilkan panas tubuh, melaksanakan regenerasi seluler, menjalankan berbagai fungsi organ dan berbagai fungsi kehidupan lainnya. Satuan terkecil energi kehidupan tersebut termanifestasi dalam aktivitas seluler. Energi seluler tersebut dihasilkan dari proses metabolisme di dalam satuan sel tubuh. Energi yang dihasilkannya berupa Adenosina Trifosfat atau ATP yang diproses melalui proses respirasi aerob. Intinya, semua aktivitas yang dilakukan itu membutuhkan ATP.
Bahan baku utama untuk proses metabolisme energi tersebut adalah nutrisi sel yang diperoleh dari mekanisme kinerja dari sistem pencernaan yang menguraikan makanan yang kita makan menjadi monomer sederhana berupa nutrisi yang dapat diserap oleh sel tubuh. Nutrisi sel tersebut dapat berupa glukosa, asam amino, asam lemak, gliserol, ion mineral dan vitamin.
Selain nutrsisi sel, ternyata ada bahan baku penting lainnya yang diperlukan sel untuk membuat proses metabolisme dapat berlangsung. Bahan baku tersebut adalah oksigen. Tanpa adanya oksigen maka proses metabolisme seluler tidak mungkin akan terjadi. Artinya adalah apabila oksigen tidak tersedia cukup maka tubuh akan kehilangan energi kehidupannya. Karena tubuh tidak akan mampu melakukan metabolisme energi. Lalu dari manakah oksigen tersebut diperoleh tubuh? Oksigen diperoleh dari proses pernafasan atau respirasi.
Ketika kita menghirup udara, yang kita terima dan masuk ke dalam tubuh adalah oksigen. Tapi kenapa ketika kita menghembuskan nafas yang keluar itu malah karbon dioksida?
Karbon dioksida dihasilkan dari hasil sampingan metabolisme di dalam sel selain energi ATP. Ternyata yang membuat ini terjadi adalah metabolisme yang ada di dalam tubuh kita. Selain karbon dioksida, dan ATP, metabolisme juga sebenarnya menghasilkan molekul air
Keberadaan oksigen itu sangat vital bagi keberlangsungan mahluk hidup seperti manusia. Oksigen diperoleh melalui kegiatan pernafasan. Udara masuk melalui hidung dan masuk ke dalam organ paru-paru. Di dalam organ paru-paru tersebut udara di filter dan hanya meneruskan oksigen untuk masuk ke dalam aliran darah. Oksigen di dalam aliran darah, terikat dan di transportasikan oleh keping darah yang bernama hemoglobin.
Hemoglobin memegang peranan yang penting dalam fungsi transport oksigen dalam darah, oksigen dibawa oleh aliran darah kejaringan sel-sel tubuh dan termasuk sel-sel otot jantung. Jadi jika konsetrasi hemoglobin yang rendah dapat mengurangi angka maksimal pengiriman oksigen ke jaringan dan akan mempengaruhi saturasi oksigen.
Haemoglobin inilah yang menghantarkan oksigen tersebut ke seluruh jaringan sel untuk dimetabolismekan dengan nutrisi sel, supaya menghasilkan energi kehidupan. Apabila jumlah oksigen tidak memadai, maka tubuh akan mengalami masalah kesehatan. Bahkan apabila tubuh terlalu parah mengalami kekurangan oksigen maka bisa menyebabkan terjadinya kerusakan di berbagai jaringan seluler tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian yang cepat.
Kondisi kekurangan oksigen di dalam tubuh bisa terjadi, disebabkan oleh berbagai faktor. Umumnya karena adanmya masalah di organ pernafasan, seperti paru-paru. Misal, pada kasus infeksi covid-19, organ paru-paru pasien covid-19 mengalami kerusakan parah sehingga pasien menjadi kesulitan dalam bernafas.
Untuk mengetahui apakah jumlah oksigen dalam darah cukup atau kurang, maka dapat diketahui melaui pengukuran saturasi oksigen.
Saturasi oksigen (SpO2)adalah jumlah oksigen yang terikat dengan hemoglobin (Hb) darah, dinyatakan sebagai persentase kapasitas pengikatan maksimal. Saturasi oksigen normal SaO2 untuk orang dewasa adalah 95 – 100%. Nilai yang lebih rendah dari 90% dianggap saturasi oksigen rendah, yang membutuhkan pasokan oksigen eksternal. Nilai saturasi dibawah 85% menunjukan bahwa jaringan tidak mendapatkan cukup oksigen. Penurunan saturasi oksigen pada pasien yang menderita kekurangan oksigen dapat menyebabkan terjadinya hipoksemia dan berlanjut menjadi hipoksia. Hipoksemia adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya penurunan saturasi oksigen dibawah normal.
Oksigen dibawa ke seluruh tubuh menempel pada protein yang berisi besi (Fe) yang bernama hemoglobin, yang terdapat di dalam sel darah merah. Setelah oksigen masuk ke dalam paru, oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah melalui pembuluh darah kapiler paru, dan jantung memompa ke seluruh tubuh.
Penurunan saturasi oksigen akibat obstruksi jalan napas sehingga terjadi penurunan difusi yang mengakibatkan terjadi hipoksemia, jika tidak ditangani dengan cepat akan menjadi hipoksia, dimana hipoksia merupakan insufiensi oksigen jaringan (ketidakmampuan untuk menjalankan fungsinya dengan memadai) guna untuk metabolisme tubuh serta hipoksia sebagai penyebab penting dari cidera dan kematian sel. Sel-sel bergantung pada suplai oksigen yang kontinu, oleh karena itu tanpa adanya oksigen, berbagai aktifitas pemeliharaan dan penyintesis sel akan berhenti dengan cepat. Tanpa oksigen dalam waktu tertentu, sel tubuh akan mengalami kerusakan yang fatal bahkan menimbulkan kematian. Organ yang paling sensitive terhadap kekurangan oksigen terutama adalah otak. Apabila otak tidak mendapatkan oksigen lebih dari 5 menit, maka akan mengakibatkan kerusakan sel otak secara permanen.
Baca Juga
- Apakah betul organ lambung yang terlalu lama mengalami masalah, bisa menjadi penyebab penyakit diabetes?
- Kaitan antara Kesehatan Organ Lambung dengan pembentukan Vitamin D untuk menjaga Kesehatan Tubuh
- Sejarah awal diemukannya istilah 'virus', apakah Virus itu sebenarnya?
- Patologi, bagaimana awal proses terjadinya penyakit diabetes bisa muncul?
- Rutin Mengkonsumsi Teh Hijau Sangat Baik untuk Menjaga Kesehatan Tubuh