APA MASALAH DASAR YANG MENJADI PENYEBAB TERJADINYA PENYAKIT DIABETES?

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia kronis akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau bisa terjadi karena keduanya [1]. Menurut Konsep Karnus masalah mendasar yang menjadi penyebab terjadinya penyakit diabetes adalah karena sel tubuh tidak mampu menyerap glukosa yang ada dalam darah dengan baik, sehingga sel tubuh akan mengalami kekurangan asupan nutrisi berupa glukosa. Padahal sumber energi utama tubuh mayoritas berasal dari glukosa. Apabila sel tubuh tersebut mengalami kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu yang sangat lama maka sel – sel dalam tubuh akan kekurangan makanan sehingga menurunnya energi dan akhirnya akan menyebabkan terjadinya penurunan fungsi dan kinerja organ tubuh bahkan menyebabkan kematian sel di berbagai jaringan organ tubuh.

Mengapa sel tubuh penderita diabetes tidak mampu menyerap glukosa dalam darah?

Agar sel tubuh dapat menyerap glukosa yang ada dalam darah maka diperlukan hormon insulin. Hormon insulin berperan sebagai suatu perintah kimia dalam tubuh yang akan diterima oleh reseptor insulin yang ada di setiap sel. Dengan adanya perintah tersebut maka reseptor sel akan meneruskan perintah tersebut agar terjadi ekpresi protein oleh DNA yang berfungsi sebagai glucose trasporter. Didalam sel, tedapat berbagai macam glucose transport salah satunya adalah GLUT4 [2].

Dalam kasus penyakit diabetes, reseptor sel yang berperan untuk menerima sinyal insulin mengalami gangguan. Gangguan tersebut umumnya disebabkan karena adanya ‘timbunan’ lemak yang menutupi reseptor sel sehingga mengganggu persinyalan pada reseptor insulin [3]. Karena sinyal reseptor insulin terganggu maka diperlukan banyak insulin untuk bisa memasukkan glukosa ke dalam sel tubuh. Untuk menghasilkan banyak insulin tersebut, maka organ pankreas akan bekerja sangat keras. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami kelebihan insulin atau biasa disebut dengan hyperinsulinemia. Kondisi ini juga disebut sebagai “resistensi insulin”, yaitu terjadinya penurunan 'kepekaan' atau sensitivitas reseptor sel terhadap keberadaan insulin yang ada dalam darah. Apabila hal ini berlangsung lama, maka reseptor insulin akan menjadi semakin tidak peka terhadap keberadaan hormon insulin, padahal jumlah insulin yang dihasilkan oleh pankreas sudah dalam keadaan berlebih. Hal ini menyebabkan glukosa menjadi semakin tidak mampu masuk ke dalam sel yang akhirnya banyak menumpuk di aliran darah dan menyebabkan terjadinya hiperglikemia.

 

Bagaimana cara menghilangkan timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin?

Timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin terjadi karena metabolisme lemak dalam tubuh tidak dapat berjalan secara sempurna. Tubuh kehilangan kemampuan untuk memecah dan memetabolisme lemak yang berasal dari makanan yang kita makan. Padahal kita ketahui bahwa hampir semua makanan yang kita makan mengandung minyak atau lemak. Lemak yang dimakan akan masuk ke peredaran darah dalam bentuk trigliserida. Trigliserida adalah jenis lemak yang dibawa di dalam aliran darah sebagai hasil konversi sebagian besar jenis lemak pada makanan. Namun karena ukuran molekul trigliserida yang besar, sel tidak dapat memetabolismenya. Agar bisa masuk ke dalam sel, maka trigliserida harus dipecah terlebih dahulu ke dalam bentuk yang lebih sederhana, yaitu menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam lemak akan masuk ke dalam sel dan akan dimetabolisme menjadi energi untuk kehidupan sel. Untuk memecah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol diperlukan enzim lipase [4][5].

Dari uraian di atas, kita menjadi tahu bahwa untuk mengembalikan fungsi reseptor insulin agar kembali menjadi normal, maka timbunan lemak harus segera dihilangkan. Untuk menghilangkannya, maka metabolisme lemak dalam tubuh harus bisa berjalan sempurna. Enzim lipase harus tersedia cukup di dalam tubuh agar bisa memecah molekul lemak menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel. Enzim lipase disintesis oleh sel menggunakan asam amino yang diperoleh dari degradasi protein dalam bahan makanan yag kita cerna. Apabila tubuh kekurangan enzim lipase, maka lemak tidak bisa di metabolisme secara sempurna oleh sel dan menjadi timbunan lemak di pembuluh darah.

Mengapa asam amino yang diperlukan untuk pembuatan enzim lipase tidak dapat tersedia banyak?

Asam amino diperoleh dari hasil proses pencernaan makanan yang mengandung protein. Proses pemecahan protein menjadi asam amino tersebut terjadi di organ lambung dengan bantuan asam lambumg. Apabila terdapat masalah pada organ lambung atau asam lambung tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka bisa dipastikan kalau protein yang kita makan menjadi tidak bisa sempurna terurai menjadi asam amino. Permasalahan pada lambung sangat beragam namun yang sering terjadi adalah penetralan asam lambung menggunakan obat maag atau air alkali. Kejadian ini mengakibatkan tubuh menjadi kekurangan asam amino untuk membuat enzim lipase yang diperlukan untuk memecah molekul lemak. Karena lemak tidak di metabolisme secara sempurna maka lemak akan menumpuk pada pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya plak. Selain itu, sebagian dari timbunan lemak tersebut juga akan menutupi reseptor insulin yang menyebabkan gangguan pada kinerja hormon insulin sehingga sel menjadi tidak bisa menyerap glukosa yang ada dalam darah secara optimal.

Jadi akar dari masalah penyakit diabetes sesungguhnya adalah karena terjadinya GANGGUAN PADA RESEPTOR INSULIN yang tertutup oleh timbunan LEMAK. Timbunan Lemak terjadi karena metabolisme lemak dalam tubuh tidak dapat berjalan sempurna, karena tubuh kekurangan enzim lipase. Kekurangan enzim lipase dalam tubuh dapat diatasi dengan MENYEHATKAN ORGAN LAMBUNG sehingga asam lambung dapat bekerja secara optimal untuk mengurai makanan menjadi berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, gliserol dan berbagai vitamin dan mineral. Dengan organ lambung yang sehat, jumlah ketersediaan asam amino yang dibutuhkan untuk pembuatan enzim lipase menjadi cukup tersedia. Kalau enzim lipase tersedia cukup maka timbunan lemak yang menutupi reseptor sel akan dipecah dan dapat dimetabolisme oleh sel.

"Dengan organ lambung yang sehat, metabolisme lemak akan berjalan sempurna sehingga akan mengurangi resiko timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin"

Oleh karena itu untuk menyembuhkan penyakit diabetes secara tuntas, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan fungsi organ lambung menjadi sehat dan optimal agar metabolisme lemak bisa berjalan secara sempurna. Selain melalui perbaikan organ lambung, OPTIMASI METABOLISME LEMAK juga dapat dilakukan melalui pengaturan pola makan, peningkatan penyerapan metabolisme lemak oleh sel otot melalui aktivitas fisik dan lainnya sehingga tidak ada lagi timbunan lemak yang menutupi pada reseptor insulin.

LIHAT CARA DAFTAR PROGRAM PENDAMPINGAN SEMBUH DIABETES KARNUS (PSDK)

Refrensi :

[1] Kharroubi AT, Darwish HM. Diabetes mellitus: The epidemic of the century. World J Diabetes. 2015 Jun 25;6(6):850-67. doi: 10.4239/wjd.v6.i6.850. PMID: 26131326; PMCID: PMC4478580.

[2] Hantzidiamantis PJ, Lappin SL. Physiology, Glucose. [Updated 2022 Sep 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545201/

[3] Metcalfe, L. K., Smith, G. C., & Turner, N. (2019). Defining lipid mediators of insulin resistance: Controversies and challenges. In Journal of Molecular Endocrinology (Vol. 62, Issue 1, pp. R65–R82). BioScientifica Ltd. https://doi.org/10.1530/JME-18-0023

[4] National Center for Biotechnology Information. "PubChem Compound Summary for CID 5460048, Triglyceride" PubChem, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Triglyceride. Accessed 7 December, 2023.

[5] Natesan V, Kim SJ. Lipid Metabolism, Disorders and Therapeutic Drugs - Review. Biomol Ther (Seoul). 2021 Nov 1;29(6):596-604. doi: 10.4062/biomolther.2021.122. PMID: 34697272; PMCID: PMC8551734.