Tentunya sudah dipahami bahwa semua makhluk hidup itu mutlak membutuhkan makanan untuk meneruskan keberlangsungan hidupnya. Demikian juga dengan manusia. Manusia memerlukan makanan untuk mendapatkan energi bagi kehidupannya.

 

Manusia adalah suatu organisme mahluk hidup yang terdiri dari triliyunan sel. Kesemua sel yang ada dalam tubuh manusia tersebut membutuhkan makanan. Kalau ada beberapa atau sebagian saja dari jumlah sel tersebut mengalami kekurangan nutrisi maka bisa menyebabkan terjadinya penurunan fungsi sel atau organ dalam tubuh. Yang akhirnya akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.

Namun, apakah makanan yang kita makan tersebut dapat langsung di serap oleh sel untuk dijadikan sebagai sumber energi untuk kehidupannya?

 

Tentu saja tidak bisa.

 

Makanan yang kita makan akan melalui serangkaian proses di dalam sistem pencernaan, agar dapat di manfaatkan oleh seluruh sel yang membutuhkan nutrisi. Sel tidak membutuhkan nasi, tahu, ikan, daging, apel atau yang lainnya semisal demikian itu. Yang dibutuhkan sel adalah suatu nutrisi makanan yang sudah dalam bentuk yang sangat sederhana.

Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa sel itu sebenarnya hanya memerlukan sari makanan yang sudah di rubah ke dalam bentuk yang paling sederhana, yaitu berupa monomer. Sel tidak bisa menyerap makanan yang masih dalam keadaan utuh, baik itu berupa karbohidrat, lemak atau pun protein. Sel hanya dapat menyerap nutrisi makanan yang sudah berubah menjadi glukosa, asam amino, asam lemak, gliserol dan juga ion vitamin dan mineral.

Untuk mengubah sari makanan ke dalam bentuk yang paling sederhana berupa monomer glukosa, asam amino, asam lemak dan lainnya, maka makanan yang kita makan tersebut harus melalui serangkaian proses di dalam sistem pencernaan, mulai dari mulut, lambung sampai ke dalam usus.

Pertama kali,  makanan akan di proses terlebih dahulu di dalam mulut. Di  haluskan oleh gigi dan lidah, kemudian bercampur dengan berbagai enzim yang ada di dalam kelenjar ludah. Pada fase ini makanan sebenarnya sudah mulai sedikit mengalami penguraian, baik secara mekanis maupun kimiawi oleh berbagai enzim yang ada di dalam kelenjar ludah. Ouput dari proses tahapan ini adalah merubah bentuk makanan menjadi bubur (chime), agar nantinya bisa lebih mudah diuraikan di dalam lambung.