Penyakit degeneratif merujuk pada gangguan kesehatan yang muncul secara perlahan akibat menurunnya kemampuan regenerasi sel. Karakteristik utama dari penyakit-penyakit ini adalah adanya kerusakan dan penurunan fungsi pada jaringan atau organ tubuh, meskipun beberapa penyakit degeneratif bisa disembuhkan namun beberapa penderita biasanya tidak dapat pulih sepenuhnya.
Pernahkan kita menyadari akar masalah penyakit tersebut?
Penyakit degeneratif terjadi karena adanya kerusakan sel dan jaringan tubuh, kerusakan sel dan jaringan tubuh ini dapat terjadi karena adanya gangguan dalam distribusi nutrisi di pembuluh darah yang mengakibatkan nutrisi yang diserap sistem pencernaan tidak bisa sampai ke dalam sel. Akibatnya, sel tubuh kekurangan asupan nutrisi terutama glukosa sebagai sumber nutrisi sel. Bersama dengan oksigen, nutrisi akan diangkut oleh darah dan didistribusikan ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah. Dalam proses distribusi nutrisi ke seluruh sel tubuh ini, hal yang sangat penting untuk dipastikan adalah kelancaran jalur distribusi, meskipun berbagai mekanisme transportasi dan regulasi juga ikut terlibat dalam proses pendistribusiannya.
Jalur distribusi nutrisi ke sel tubuh harus selalu “bersih”
Jalur distribusi nutrisi yang “bersih” membuat nutrisi bisa sampai ke sel-sel tubuh dengan baik, artinya tidak boleh ada hal yang menghambat jalur distribusi nutrisi tersebut. Hal yang umumnya menjadi penghambat adalah adanya sumbatan di pembuluh darah akibat timbunan lemak. Timbunan lemak ini terjadi karena metabolisme lemak dalam tubuh tidak dapat berjalan secara sempurna. Tubuh kehilangan kemampuan untuk memecah dan memetabolisme lemak yang berasal dari makanan yang kita makan. Padahal kita ketahui bahwa hampir semua makanan yang kita makan mengandung minyak atau lemak.
Proses pemecahan miyak atau lemak menjadi asam lemak dan gliserol memerlukan enzim lipase, yang mana enzim tersebut dibuat dari berbagai asam amino yang diperoleh dari proses pencernaan makanan yang mengandung protein, seperti daging, ayam, telur, ikan, kacang-kacangan, jamur, tahu, tempe dan lain sebagainya. Berbeda dengan lemak, karbohidrat dan protein yang kita konsumsi akan masuk ke peredaran darah jika dapat dipecah dan dicerna secara optimal di lambung. Karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa dan protein akan dipecah menjadi asam amino. Apabila gagal dalam proses pemecahannya, karbohidrat dan protein tersebut akan dibuang melalui feses. Oleh karena alasan tersebut, lambung menjadi salah satu organ pencernaan yang memiliki peran penting dalam proses metabolisme tubuh. Lambung harus selalu dalam keadaan baik agar metabolisme tubuh juga berjalan dengan semestinya dan tidak ada hambatan dalam distribusi nutrisi ke dalam sel.
Dalam Konsep Karnus, fungsi lambung yang tidak optimal adalah masalah utama terjadinya penyakit degeneratif. Jika lambung tidak bekerja optimal, maka tubuh gagal membentuk nutrisi berupa nutrisi monomer yaitu senyawa dengan jumlah rantai karbon kurang dari 8. Akibatnya sel tidak mendapatkan nutrisinya dengan baik. Di sisi lain karena lemak, peptida yang terbentuk dalam bentuk polimer tidak bisa masuk ke dalam sel keberadaanya mempengaruhi sirkulasi pembuluh darah hingga pada akhirnya tubuh gagal memproduksi hormon dan enzim. Akibatnya terjadilah penyakit degeneratif berupa hiperkolesterol, hipertensi, diabetes, gangguan jantung, gangguan ginjal, asam urat, kista, miom, tumor, kanker dan sebagainya.
Untuk mendapatkan solusi dan jawaban atas penyakit degeneratif silahkan simak video berikut ini :
01 Penjelasan Konsep Karnus Penyakit Degeneratif
02 Penjelasan penyakit Diabetes
03 Solusi Degeneratif dari Konsep Karnus
04 Tubuh Manusia & Penyebab Penyakit Degeneratif
05 Apa yang terjadi jika Asam Lambung dinetralkan?
06 Skema Solusi Penyakit Degeneratif