Dalam konsultasi dengan pasien yang berjuang melawan kanker, saya sering merasakan kesedihan yang mendalam. Kesedihan ini timbul tidak hanya dari melihat penderitaan mereka, tetapi juga dari tantangan untuk menyediakan makanan yang mendukung proses penyembuhan. Saat ini, banyak makanan yang tersedia justru mungkin tidak sesuai untuk pasien kanker. Daging unggas, telur, dan bahkan sayuran serta buah-buahan sering kali mengandung zat berbahaya atau kehilangan nutrisi esensial karena kontaminasi pestisida dan bahan kimia. Ikan laut, yang idealnya merupakan sumber protein dan nutrisi penting, tak jarang diproses dengan bahan pengawet seperti formalin. Bahkan, hewan seperti kambing dan sapi, yang seharusnya memakan rumput, kini diberi pakan konsentrat yang mengurangi kandungan vitamin esensial mereka.
Di tengah tantangan ini, tugas kami di Algatea, AG, dan BK menjadi semakin berat. Namun, saya tetap optimis dan berharap akan tiba saatnya di mana masyarakat akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya "Makanan Manusia" — makanan yang benar-benar mendukung kesehatan dan proses penyembuhan. Saya berharap akan ada peningkatan permintaan terhadap daging, telur, ikan, dan susu yang diproduksi melalui metode pertanian dan peternakan alami dan berkelanjutan, yang sesuai dengan prinsip-prinsip alam. Dengan optimisme ini, Konsep Karnus berkomitmen untuk menyediakan teknologi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mewujudkan perubahan ini menuju praktik konsumsi yang lebih sehat dan berkelanjutan.


