Secara singkat Konsep Karnus melihat bahwa air tebu tidak bisa menyembuhkan diabetes. Komposisi yang harus diperhatikan adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa [1]. Kandungan glukosa pada air tebu akan melewati pathway (jalur metabolisme) yang sama dengan pathway glukosa dalam sel. Sedangkan fruktosa harus diubah oleh liver menjadi glukosa atau asam lemak atau keton [2].
Didalam sel, hanya ada beberapa senyawa yang bisa dikenali sebagai nutrisi agar sel mampu melakukan fungsi biologiya. Senyawa tersebut antara lain :
- Glukosa : digunakan untuk membentuk energi. Penggunaan glukosa oleh sel membutuhkan insulin.
- Fruktosa : akan diolah pada liver dan akan diubah menjadi glukosa atau asam lemak.
- Asam amino : sebagai bahan dasar protein.
- Asam lemak : digunakan sebagai energi dan bahan baku protein.
- Kolesterol : turunan dari asam lemak dan akan digunakan pada semua proses biologi pada sel yang memiliki reseptor kolesterol
- Ion Mineral : diunakan sel untuk membantu proses biologi dalam sel tubuh. Penggunaan ion mineral membutuhkan protein transporter.
Ketika kita mengkonsumsi air tebu yang tinggi kadar gula [3], setiap kandungan gula (glikosa dan fruktosa) akan melalui pathway yang sama. Apabila sel kita mengalami keadaan ‘tuli’ insulin, maka glukosa yang terkandung dalam air tebu akan menumpuk dalam darah. Kemudian fruktosa yang telah diubah oleh liver menjadi glukosa, akan menumpuk juga dalam darah. Hal ini akan meningkatkan kadar gula dalam darah dan memperparah kondisi diabetes.
Refrence :
[1] Singh A, Lal UR, Mukhtar HM, Singh PS, Shah G, Dhawan RK. Phytochemical profile of sugarcane and its potential health aspects. Pharmacogn Rev. 2015 Jan-Jun;9(17):45-54. doi: 10.4103/0973-7847.156340. PMID: 26009693; PMCID: PMC4441162.
[2] Cole, A. S., & Eastoe, J. E. (1988). Carbohydrate metabolism. Biochemistry and Oral Biology, 224–248. https://doi.org/10.1016/B978-0-7236-1751-8.50024-7
[3] Chinnadurai, Chinnaraja. (2017). Potential Health Benefits of Sugarcane. 10.1007/978-3-319-58946-6_1.